Gaya Arsitektur Jengki Indonesia – Apa Anda familier dengan arsitektur jengki? Istilah itu memang tidak terlalu familier di tanah air. Walau sebenarnya, desain jengki dapat di golongkan sebagai gaya asli Indonesia. Sentuhan arsitektur ini bisa di jumpai pada beragam desain rumah berpenampilan modern.
Gaya interior dan eksterior arsitektur yang satu ini berkesan benar-benar unik karena berlainan dengan nuansa arsitektur yang lain. Agar semakin mengenali jenis arsitektur Indonesia satu ini, yok baca asal mula, ciri-ciri, dan gaya furniturenya di bawah ini.
Sejarah Perkembangan Arsitektur Jengki

Sejarah Perkembangan Arsitektur Jengki
Jengki sebagai arsitektur asli Indonesia yang terkenal pada masa 1950-1970. Gaya arsitektur ini datang sebagai bentuk perlawanan pada dampak arsitektur gaya Eropa yang sama dengan faksi penjajah. Keunikan jendela dan pintu memiliki ukuran tinggi besar yang di kuasai oleh gaya arsitektur Eropa mulai di tinggal. Indonesia berusaha berdikari di semua bidang hingga tertimbullah gaya arsitektur jengki komplet dengan nuansa interior dan exterior yang unik.
Ciri-ciri Ciri khas Arsitektur Jengki
Ada banyak ciri-ciri dan karakter yang membandingkan gaya arsitektur Jengki dengan arsitektur Indonesia yang lain. Satu di antaranya ialah desain atap rumah yang tidak biasa untuk peranan rumah. Apalagi ya watak yang lain?
1. Bentuk Atap Rumah yang Anti-Mainstream

1. Bentuk Atap Rumah yang Anti Mainstream
Salah satunya keunikan exterior dalam arsitektur jengki ialah bentuk atap pelana yang anti-mainstream. Patahan atap mempunyai ketidaksamaan ketinggian yang membuat memiliki bentuk berkesan berlainan dengan mode arsitektur yang lain. Di samping itu, atap ala-ala jengki di perlengkapi lubang angin yang berperan sebagai sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi itu membuat interior rumah masih tetap sejuk walaupun cuaca sedang panas.
2. Dinding Rumah Berbentuk Miring

2. Dinding Rumah Berbentuk Miring
Sentuhan aristektur jengki pada segi exterior di perlihatkan oleh dinding rumah yang berwujud miring. Di samping itu, dinding rumah umumnya di atur bentuk sisi lima. Macam bentuk dinding rumah ini tambah pas di terapkan pada tempat tinggal yang lahannya luas agar tidak memunculkan kesan-kesan sempit.
3. Penggunaan Bebatuan Alam untuk Dinding Rumah

3. Penggunaan Bebatuan Alam untuk Dinding Rumah
Kekhasan yang lain yang mencolok pada arsitektur jengki ialah penggunaan batu-batuan alam untuk dinding rumah. Batu-batuan alam warna abu-abu di tempel formasi asimetris agar dinding rumah terlihat artistik. Macam batu-batuan alam untuk dinding rumah menunjukkan kesan-kesan nyaman dan sejuk yang pas dengan beberapa rumah di wilayah tropis.
4. Ukuran Beranda yang Luas

4. Ukuran Beranda yang Luas
Beberapa rumah modern umumnya mempunyai teras sempit karena kebatasan tempat. Tetapi tidak begitu hal dengan rumah berpenampilan jengki. Pada periode keemasan arsitektur jengki, teras rumah mempunyai ukuran luas dan cocok secara teras rumah hingga kegiatan terima tamu bisa di laksanakan dengan bebas di teras. Sisi atap teras rumah di kuasai bentuk meliuk untuk meminimalisir kesan-kesan monoton dari arsitektur Eropa yang kaku.
5. Pemanfaatan Loster untuk Mendukung Sirkulasi Udara Rumah

5. Pemanfaatan Loster untuk Mendukung Sirkulasi Udara Rumah
Penggunaan loster pada interior jengki memerhatikan faktor keperluan rumah tropis. Untuk menghambat udara panas dan sesak pada interior rumah, karena itu beberapa rumah berpenampilan jengki sering memakai loster pada salah satunya segi dindingnya. Bentuk losternya juga bermacam, mulai dari segi-empat, sisi lima, loster motif bunga, dan yang lain. Tidak sekedar membuat perputaran udara menjadi lancar, penggunaan loster bisa mengoptimalkan pencahayaan alami untuk interior rumah.
Gaya Furniture Khas Jengki

Gaya Furniture Khas Jengki
Arsitektur jengki tidak cuma memengaruhi komponen exterior dan interior saja. Lebih dari itu, gaya furniture ala-ala jengki termasuk unik dan benar-benar menggambarkan nuansa Indonesia. Keunikan furniture jengki berada pada bentuk kursi yang agak miring dan ujung furniture yang berwujud lancip. Di samping itu, penggunaan material besi dan kayu asli Indonesia memvisualisasikan furniture berpenampilan jengki.
Bahan furniture yang lain yang kerap di pakai untuk lengkapi gaya arsitektur jengki ialah rotan dan karet. Furniture berbahan rotan mempunyai ketahanan yang tidak kalah dengan bahan yang lain. Dalam pada itu, karet kerap di pakai sebagai pendamping, misalkan di kursi besi yang sandarannya di buat dari belitan karet yang di atur sebegitu rupa.
Gaya Arsitektur Jengki Indonesia tidak akan terlihat ketinggal jaman bila Anda mengimplementasikannya pada tempat tinggal Anda . Maka, jangan sangsi memadankan gaya arsitektur jengki komplet dengan furniture yang sesuai supaya tempat tinggal Anda berkesan spesial.